test broo

Thursday, December 11, 2014

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Jawa Timur November 2014

Pada bulan November 2014 Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 1,38 persen. Dari 8 kota IHK di Jawa Timur, semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Jember sebesar 1,92 persen, diikuti Kediri sebesar 1,66 persen, Malang dan Madiun masing-masing sebesar 1,51 persen, Probolinggo sebesar 1,31 persen, Sumenep sebesar 1,28 persen, Surabaya sebesar 1,27 persen, dan inflasi terendah terjadi di Banyuwangi sebesar 1,22 persen.

Dari tujuh kelompok pengeluaran, enam kelompok mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 4,36 persen diikuti oleh kelompok bahan makanan sebesar 1,20 persen, kelompok makanan jadi, minuman dan rokok sebesar 0,96 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,89 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,50 persen, dan inflasi terendah terjadi pada kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,16 persen. Sedangkan kelompok yang mengalami deflasi adalah kelompok sandang sebesar 0,11 persen.

Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi adalah bensin, cabai rawit, angkutan dalam kota, beras, cabai merah, solar, angkutan antar kota, biaya administrasi kartu ATM, tarif listrik, dan biaya administrasi transfer uang. Dampak langsung adanya kenaikan BBM tanggal 18 November 2014 terjadi pada tarif angkutan dan dampak kenaikan tarif listrik bulan November 2014 terjadi pada pelanggan listrik pra bayar.

Komoditas yang harganya terkendali dan memberikan andil terbesar terjadinya deflasi adalah daging ayam ras, emas perhiasan, angkutan udara, melon, bawang merah, telur ayam ras, ikan tongkol/ambu-ambu, kentang, cumi-cumi, dan semangka.

Dari 6 ibukota provinsi di Pulau Jawa, semua kota mengalami inflasi dan inflasi terendah terjadi di kota Yogyakarta sebesar 1,13 persen. Inflasi tertinggi terjadi di kota Serang sebesar 1,68 persen, diikuti kota DKI Jakarta sebesar 1,43 persen, kota Semarang sebesar 1,35 persen, kota Bandung dan kota Surabaya masing-masing sebesar 1,27 persen.

Dari 82 kota IHK nasional, semua kota mengalami inflasi. Lima kota yang mengalami inflasi tertinggi yaitu Padang sebesar 3,44 persen, Tual sebesar 2,86 persen, Sibolga sebesar 2,45 persen, Bungo sebesar 2,29 persen dan Jambi sebesar 2,18 persen. Sedangkan 5 kota yang mengalami inflasi terendah yaitu Manokwari sebesar 0,07 persen, Sorong sebesar 0,09 persen, Palu sebesar 0,21 persen, Bima sebesar 0,34 persen, dan Ternate sebesar 0,41 persen.

Laju inflasi tahun kalender (Desember 2013-November 2014) Jawa Timur mencapai 5,27 persen. Inflasi year-on-year (November 2014 terhadap November 2013) Jawa Timur sebesar 5,85 persen, angka ini lebih rendah dari pada inflasi year-on-year bulan November 2013 sebesar 7,53 persen.

sumber:

http://jatim.bps.go.id/?hal=berita_detil&id=83 " Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Jawa Timur November 2014 "

No comments:

Post a Comment